Teater Brankas Garap Film Pendek
Halaman 1 dari 1
Teater Brankas Garap Film Pendek
PURBALINGGA – Pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga kembali memproduksi film pendek. Kali ini, siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler teater Brankas, memproduksi film pendek bertajuk Muhammad Cristian. Pengambilan gambar dilakukan dalam waktu sehari, yakni pada Sabtu, (17/3) lalu.
Sang sutradara, Ridho Agung Nugroho menjelaskan cerita film pendek itu diambil dari sebuah cerita pendek karya seorang teman sekolahnya. “Kami harus melakukan interpretasi sendiri agar sebuah cerpen mampu dibahasakan ke dalam bahasa film,” ujar pelajar yang duduk di bangku kelas XI ini.
Dijelaskan, film pendek ini berkisah dua sahabat sejak SMP yang berbeda agama, yakni Ali Muhammad dan Cristian. Dalam perjalanan kisahnya, kedua remaja ini berkutat pada kisah pencarian Tuhan. Bahwa selama ini, Tuhan yang mereka akui berhulu dari orang tua dan lingkungan. Siapa sejatinya Tuhan mereka, menjadi rentetan kisah pencarian yang terkadang berbenturan
Sementara itu, tradisi pembuatan film pendek bagi pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga ini sudah ada sejak 2007. Melalui program workshop film, ekstrakulikuler teater Brankas rajin memproduksi film. Banyak diantaranya produk Brankas Film yang berprestasi.
Secara materi pemain, film-film Brankas Film mempunyai cukup kematangan. Tempaan seni panggung menjadi keunggulan tersendiri bagi anak-anak ini. Hanya saja kurang dalam hal managerial.
Pembina ekskul teater Drs Nursetiadi merasa bangga siswa binaannya yang berbasis seni panggung mampu berkarya di dunia film. “Kreatifitas anak-anak sangat membanggakan. Karena itu, sekolah wajib mendorong dan memfasilitasi,” tuturnya. (tya/bdg)
sumber: radarbanyumas.co.id
Sang sutradara, Ridho Agung Nugroho menjelaskan cerita film pendek itu diambil dari sebuah cerita pendek karya seorang teman sekolahnya. “Kami harus melakukan interpretasi sendiri agar sebuah cerpen mampu dibahasakan ke dalam bahasa film,” ujar pelajar yang duduk di bangku kelas XI ini.
Dijelaskan, film pendek ini berkisah dua sahabat sejak SMP yang berbeda agama, yakni Ali Muhammad dan Cristian. Dalam perjalanan kisahnya, kedua remaja ini berkutat pada kisah pencarian Tuhan. Bahwa selama ini, Tuhan yang mereka akui berhulu dari orang tua dan lingkungan. Siapa sejatinya Tuhan mereka, menjadi rentetan kisah pencarian yang terkadang berbenturan
Sementara itu, tradisi pembuatan film pendek bagi pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga ini sudah ada sejak 2007. Melalui program workshop film, ekstrakulikuler teater Brankas rajin memproduksi film. Banyak diantaranya produk Brankas Film yang berprestasi.
Secara materi pemain, film-film Brankas Film mempunyai cukup kematangan. Tempaan seni panggung menjadi keunggulan tersendiri bagi anak-anak ini. Hanya saja kurang dalam hal managerial.
Pembina ekskul teater Drs Nursetiadi merasa bangga siswa binaannya yang berbasis seni panggung mampu berkarya di dunia film. “Kreatifitas anak-anak sangat membanggakan. Karena itu, sekolah wajib mendorong dan memfasilitasi,” tuturnya. (tya/bdg)
sumber: radarbanyumas.co.id
Similar topics
» 7 Film Purbalingga Jadi Finalis StoS Film Fest 2012
» Rampok Brankas Beraksi di Banyumas
» Lembasita Garap Cemara Sewu
» "Demokrasi" Dalam Pentas Teater Monolog
» Teater Perisai UMP Pentaskan 'Tolong' Putu Wijaya
» Rampok Brankas Beraksi di Banyumas
» Lembasita Garap Cemara Sewu
» "Demokrasi" Dalam Pentas Teater Monolog
» Teater Perisai UMP Pentaskan 'Tolong' Putu Wijaya
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|