PLTA Mrica Beroperasi Kembali
Halaman 1 dari 1
PLTA Mrica Beroperasi Kembali
BANJARNEGARA – Setelah menjalani perawatan rutin tahunan atau annual inspection (AI) sejak awal Juli ini, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica Banjarnegara beroperasi kembali. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga kinerja pembangkit, sehingga tetap handal untuk ikut memasok listrik ke jaringan interkoneksi Jawa - Madura - Bali.
Manager Humas PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica, Gunawan SW mengungkapkan, pemeliharaan yang dilakukan mencakup tiga turbin (masing-masing berkapasitas 60 MW) dan steel linning tunel atau terowongan di bawah bendungan yang terbuat dari baja dengan garis tengah 7 meter. "Pemeliharaan dilakukan oleh tenaga UBP Mrica yang memang ahli di bidangnya," kata Gunawan di kantornya, Selasa (31/7).
Menurut Gunawan, selama pemeliharaan rutin, waduk berkesempatan untuk menandon air sungai Serayu yang debitnya terus mengecil akibat kemarau. Mulai 25 Juli, turbin (3 x 60,30 MW) mulai beroperasi kembali, namun tidak terus-menerus.
"Pada musim kemarau seperti sekarang, harus menampung air agar elevasinya mencapai 231,6 meter. Sebab, air sungai Serayu yang masuk ke waduk menyusut tajam kecil,sekitar 20 meterkubik per detik," katanya.
Gunawan mengatakan, turbin hanya beroperasi pada saat beban puncak antara pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB. Pengoperasian diatur oleh PLN Pusat Pengaturan dan Pelayanan Beban (P3B) Ungaran.
Pembatasan itu dilakukan untuk menghemat persediaan air selama musim kemarau. Karena air dari waduk juga dimanfaatkan oleh para petani. Sedangkan pada musim penghujan, ketiga turbin dioperasikan selama 24 jam. (Mad)
#KRJOGJA,COM
Manager Humas PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica, Gunawan SW mengungkapkan, pemeliharaan yang dilakukan mencakup tiga turbin (masing-masing berkapasitas 60 MW) dan steel linning tunel atau terowongan di bawah bendungan yang terbuat dari baja dengan garis tengah 7 meter. "Pemeliharaan dilakukan oleh tenaga UBP Mrica yang memang ahli di bidangnya," kata Gunawan di kantornya, Selasa (31/7).
Menurut Gunawan, selama pemeliharaan rutin, waduk berkesempatan untuk menandon air sungai Serayu yang debitnya terus mengecil akibat kemarau. Mulai 25 Juli, turbin (3 x 60,30 MW) mulai beroperasi kembali, namun tidak terus-menerus.
"Pada musim kemarau seperti sekarang, harus menampung air agar elevasinya mencapai 231,6 meter. Sebab, air sungai Serayu yang masuk ke waduk menyusut tajam kecil,sekitar 20 meterkubik per detik," katanya.
Gunawan mengatakan, turbin hanya beroperasi pada saat beban puncak antara pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB. Pengoperasian diatur oleh PLN Pusat Pengaturan dan Pelayanan Beban (P3B) Ungaran.
Pembatasan itu dilakukan untuk menghemat persediaan air selama musim kemarau. Karena air dari waduk juga dimanfaatkan oleh para petani. Sedangkan pada musim penghujan, ketiga turbin dioperasikan selama 24 jam. (Mad)
#KRJOGJA,COM
Similar topics
» Produksi PLTA Mrica Anjlok
» Angkutan Malam Beroperasi November
» Jalan Dibiarkan Rusak, Angkudes Mogok Beroperasi
» Waduk Mrica dangkal, budidaya keramba hilang
» PT Indonesia Power UBP Mrica Bangun PLTM Gunung Wugul
» Angkutan Malam Beroperasi November
» Jalan Dibiarkan Rusak, Angkudes Mogok Beroperasi
» Waduk Mrica dangkal, budidaya keramba hilang
» PT Indonesia Power UBP Mrica Bangun PLTM Gunung Wugul
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|