Tingkat Konsumtif PNS di Purbalingga Tinggi
Halaman 1 dari 1
Tingkat Konsumtif PNS di Purbalingga Tinggi
PURBALINGGA - Tingkat konsumtif para pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Perwira dinilai tinggi. Ini dilihat dari banyaknya PNS yang mengambil kredit konsumtif di bank.
Kepala Bank Jateng Cabang Purbalingga, Setyo Basuki mengatakan, PNS merupakan potensi kredit yang cukup bagus. Dalam dua bulan terakhir, Bank Jateng tercatat mengeluarkan kredit dalam kisaran Rp 10 miliar khusus untuk PNS.
"Dari total PNS yang ada di Purbalingga, 50 persen kami layani kredit. Ya sekitar 6 ribu orang," katanya pada Suara Merdeka, Senin (27/.
Rata-rata PNS tersebut mengambil kredit di angka Rp 100 juta dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 7 hingga 10 tahun. Meskipun demikian, dalam jangka waktu 3 tahun banyak yang memperbarui pinjaman.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh Bank Jateng pada peminjam, lanjut Setyo, sebagian besar PNS menjawab untuk usaha. Hal itu dilakukan untuk mencari suku bunga yang murah.
"Namun pada kenyataannya mereka gunakan untuk konsumtif lainnya seperti biaya anak sekolah atau pembelian alat transportasi. Bahkan kalau di desa, mereka pinjam untuk membeli tanah," katanya.
Direktur Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Yudha, Abdul Khoir mengatakan, angka kredit yang diambil oleh PNS dibanding kalangan lain dinilai cukup tinggi. Paling tidak 25 persen dari total kredit yang dikeluarkan.
"PNS merupakan salah satu prospek sasaran kredit. Mereka pun dengan mudah mengambilnya, terlebih lagi bila bunganya rendah," katanya.
#SUARA MERDEKA
Kepala Bank Jateng Cabang Purbalingga, Setyo Basuki mengatakan, PNS merupakan potensi kredit yang cukup bagus. Dalam dua bulan terakhir, Bank Jateng tercatat mengeluarkan kredit dalam kisaran Rp 10 miliar khusus untuk PNS.
"Dari total PNS yang ada di Purbalingga, 50 persen kami layani kredit. Ya sekitar 6 ribu orang," katanya pada Suara Merdeka, Senin (27/.
Rata-rata PNS tersebut mengambil kredit di angka Rp 100 juta dengan jangka waktu pengembalian pinjaman 7 hingga 10 tahun. Meskipun demikian, dalam jangka waktu 3 tahun banyak yang memperbarui pinjaman.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh Bank Jateng pada peminjam, lanjut Setyo, sebagian besar PNS menjawab untuk usaha. Hal itu dilakukan untuk mencari suku bunga yang murah.
"Namun pada kenyataannya mereka gunakan untuk konsumtif lainnya seperti biaya anak sekolah atau pembelian alat transportasi. Bahkan kalau di desa, mereka pinjam untuk membeli tanah," katanya.
Direktur Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Yudha, Abdul Khoir mengatakan, angka kredit yang diambil oleh PNS dibanding kalangan lain dinilai cukup tinggi. Paling tidak 25 persen dari total kredit yang dikeluarkan.
"PNS merupakan salah satu prospek sasaran kredit. Mereka pun dengan mudah mengambilnya, terlebih lagi bila bunganya rendah," katanya.
#SUARA MERDEKA
Similar topics
» Tingkat Kelulusan Siswa SMP/MTs di Purbalingga 79,47 Persen
» Seleksi PIN ke VI Tingkat Jateng, Purbalingga Andalkan Jedodhan
» Pelanggaran Lalu lintas Purbalingga Tinggi
» Minat IRT Menjadi Kades di Purbalingga Tinggi
» Tingkat Konsumsi Ikan Purbalingga di Bawah Rata-rata Nasional
» Seleksi PIN ke VI Tingkat Jateng, Purbalingga Andalkan Jedodhan
» Pelanggaran Lalu lintas Purbalingga Tinggi
» Minat IRT Menjadi Kades di Purbalingga Tinggi
» Tingkat Konsumsi Ikan Purbalingga di Bawah Rata-rata Nasional
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|