Tingkat Konsumsi Ikan Purbalingga di Bawah Rata-rata Nasional
Halaman 1 dari 1
Tingkat Konsumsi Ikan Purbalingga di Bawah Rata-rata Nasional
banyumasnews.com
PURBALINGGA– Tingkat Konsumsi Ikan masyarakat Purbalingga masih di bawah rata-rata nasional. Kondisi ini masih lebih baik dibandingkan rata-rata konsumsi ikan kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Siswanto SPt MSi, angka konsumsi ikan di Purbalingga mencapai 17,6 kg/K/thn, Jawa Tengah 17,0 kg/K/thn dan Nasional 29,9 kg/k/thn.
“Tingkat konsumsi ikan di Purbalingga hampir sama seperti rata-rata kabupaten/ kota di Jawa Tengah, jauh lebih rendah di bawah rata-arat kabupaten/kota se-Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, produksi ikan para petani ikan, baik budidaya kolam, mina padi dan pembenihan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Untuk budidaya kolam pada tahun 2009 mencapai 8.134.950 kg naik menjadi 9.363.470 kg pada tahun 2010 atau mengalami kenaikan hingga 1.228.520 kg. Untuk mina padi mengalami kenaikan 7.980 kg dari 64.320 kg di tahun 2009 menjadi 72.300 kg di tahun 2010. Begitu halnya dengan pembenihan, mengalami kenaikan hingga 80.137.000 kg dari 204.884.000 ekor pada tahun 2009 menjadi 285.021.000 ekor pada tahun 2010.
Menurut data Bidang Perikanan, ada sebanyak 13.257 kepala keluarga pembudidaya ikan baik untuk kolam, sungai, mina padi dan pembenihan yang tersebar di 18 kecamatan se-Kabupaten Purbalingga. Untuk luas areal pembudidayaan ikan itu total mencapai 909,73 ha.
“Untuk ikan konsumsi yang dibudidayakan di Purbalingga hampir sama dengan daerah lainnya, seperti lele, gurami, nila, bawal, tawes, nilem, patin, karper dan lain-lain. Sedang untuk pembenihan, rata-rata membudidayakan lele, tawes, gurami, nila, nilem dan mas,” tambahnya.
Untuk tingkat produksi ikan konsumsi tertinggi ada di Kecamatan Purbalingga, yakni mencapai 1.440.000 kg dari total 9.363.470 kg. Sedangkan produksi ikan konsumsi terendah pada Kecamatan Karangjambu sebanyak 7.000 kg disusul Karangreja sebanyak 7.220, mengingat kedua kecamatan itu termasuk kecamatan dengan suhu terendah yang kurang baik untuk perikanan.
Sementara untuk produksi benih tertinggi ada di Kecamatan Mrebet yang mencapai 62.840 ekor dari total 285.021.000 ekor. Kecamatan Mrebet ini juga menjadi pemasok terbesar kedua setelah Purbalingga untuk budidaya ikan konsumsi yakni sebanyak 1.344.000 kg. Sementara untuk produksi benih terendah di Purbalingga berada di Kecamatan Karanganyar, Karangjambu dan Rembang (BNC/ie)
PURBALINGGA– Tingkat Konsumsi Ikan masyarakat Purbalingga masih di bawah rata-rata nasional. Kondisi ini masih lebih baik dibandingkan rata-rata konsumsi ikan kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Siswanto SPt MSi, angka konsumsi ikan di Purbalingga mencapai 17,6 kg/K/thn, Jawa Tengah 17,0 kg/K/thn dan Nasional 29,9 kg/k/thn.
“Tingkat konsumsi ikan di Purbalingga hampir sama seperti rata-rata kabupaten/ kota di Jawa Tengah, jauh lebih rendah di bawah rata-arat kabupaten/kota se-Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, produksi ikan para petani ikan, baik budidaya kolam, mina padi dan pembenihan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Untuk budidaya kolam pada tahun 2009 mencapai 8.134.950 kg naik menjadi 9.363.470 kg pada tahun 2010 atau mengalami kenaikan hingga 1.228.520 kg. Untuk mina padi mengalami kenaikan 7.980 kg dari 64.320 kg di tahun 2009 menjadi 72.300 kg di tahun 2010. Begitu halnya dengan pembenihan, mengalami kenaikan hingga 80.137.000 kg dari 204.884.000 ekor pada tahun 2009 menjadi 285.021.000 ekor pada tahun 2010.
Menurut data Bidang Perikanan, ada sebanyak 13.257 kepala keluarga pembudidaya ikan baik untuk kolam, sungai, mina padi dan pembenihan yang tersebar di 18 kecamatan se-Kabupaten Purbalingga. Untuk luas areal pembudidayaan ikan itu total mencapai 909,73 ha.
“Untuk ikan konsumsi yang dibudidayakan di Purbalingga hampir sama dengan daerah lainnya, seperti lele, gurami, nila, bawal, tawes, nilem, patin, karper dan lain-lain. Sedang untuk pembenihan, rata-rata membudidayakan lele, tawes, gurami, nila, nilem dan mas,” tambahnya.
Untuk tingkat produksi ikan konsumsi tertinggi ada di Kecamatan Purbalingga, yakni mencapai 1.440.000 kg dari total 9.363.470 kg. Sedangkan produksi ikan konsumsi terendah pada Kecamatan Karangjambu sebanyak 7.000 kg disusul Karangreja sebanyak 7.220, mengingat kedua kecamatan itu termasuk kecamatan dengan suhu terendah yang kurang baik untuk perikanan.
Sementara untuk produksi benih tertinggi ada di Kecamatan Mrebet yang mencapai 62.840 ekor dari total 285.021.000 ekor. Kecamatan Mrebet ini juga menjadi pemasok terbesar kedua setelah Purbalingga untuk budidaya ikan konsumsi yakni sebanyak 1.344.000 kg. Sementara untuk produksi benih terendah di Purbalingga berada di Kecamatan Karanganyar, Karangjambu dan Rembang (BNC/ie)
Similar topics
» Tebing Longsor, Tiga Rumah Rata Tanah
» Dilanda Longsor, Tiga Rumah Rata dengan Tanah
» Potensi Konflik Pemilukada Gesekan Tingkat Bawah
» Kelompok Tani Gendusari Maju ke Tingkat Nasional
» Dilanda Longsor, Tiga Rumah Rata dengan Tanah
» Potensi Konflik Pemilukada Gesekan Tingkat Bawah
» Kelompok Tani Gendusari Maju ke Tingkat Nasional
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|