Dokter Tidak Boleh Paksaan Pasien Operasi
Halaman 1 dari 1
Dokter Tidak Boleh Paksaan Pasien Operasi
PURBALINGGA (banyumasnews.com) – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah dr. Bantuk Hadijanto T, SpOG mengingatkan para dokter untuk menjadikan pasien sebagai subyek. Artinya, dokter harus mau mendengar keluhan pasien dengan baik sehingga diagnosa lebih akurat dan tidak terjebak malapraktek.
“Kalau kita harus melakukan tindakan medis seperti operasi, jangan memaksa kalau memang pasien tidak mau. Kita harus menghargai keputusan pasien, apapun itu. Kalau pasien tak rela dioperasi, dan ternyata operasi mengalami kegagalan, maka kita sebagai dokter tetap kalah di pengadilan,” ujarnya saat mengisi sambutan dalam Pelantingan Pengurus IDI Cabang Purbalingga (Jateng) di Owabong Cottage, Sabtu (4/12).
Bantuk juga meminta para dokter tak hanya memposisikan diri sebagai tenaga medis yang mengobati pasien. Lebih jauh, kata dia, seorang dokter juga harus memiliki jiwa sosial dan semangat pengabdian sekaligus sebagai agent of change, agent of developement dan agent of treatment.
“Tanggal 20 Mei itu bukan saja sebagai Hari Kebangkitan Nasional, tapi sejak tahun 2008 juga diabadikan sebagai Hari Bhakti Dokter. Karena, Budi Utomo sebagai lokomotif gerakan nasional digagas pertama kali oleh para dokter lulusan STOVIA,” jelasnya.
Menelusuri sejarah perjuangan para dokter pada masa 1928-an itu, kata dia, seharusnya mampu menjadi pelajaran berharga bagi para dokter pada masa sekarang. Dokter selayaknya tidak hanya berorientasi komersial, tapi juga sosial. Bantuk berharap semua dokter bisa memahami UU Praktik Kedokteran No 29 Tahun 2004.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Drs H Heru Sudjatmoko MSi menyampaikan harapannya agar para dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Purbalingga mampu bersinergi dengan Pemkab Purbalingga dalam upaya menyukseskan pembangunan di bidang kesehatan. Karena menurut Bupati Heru, kesehatan selalu prioritas utama dalam program pembangunan di Purbalingga.
”Seperti pelaksanaan JPKM, saya mohon para dokter mendukung dengan sepenuh hati. Karena ini amanat UUD 1945, terlebih kita akan menyongsong Universal Coverage 2014 yang mana seluruh penduduk di dunia harus memiliki asuransi kesehatan,” jelasnya.
Tuan Rumah Raker VII IDI Jateng
Pelantikan Pengurus IDI Cabang Purbalingga yang disaksikan Bupati Drs H Heru Sudjatmoko MSi ini dirangkai dengan Rapat Kerja VII IDI Wilayah Jateng yang mana Purbalingga menjadi tuan rumahnya. Pelaksanaan Raker berlangsung dua hari, yakni Sabtu – Minggu 4-5 Desember 2010. Purbalingga ditunjuk menjadi tuan rumah karena IDI Cabang Purbalingga termasuk kelompok terbaik IDI Jateng.
”Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada pengurus IDI yang lalu. Saya berharap pengurus ini periode 2010-2013 yang terlantik hari ini, agar mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi yang telah diraih Purbalingga,” imbuh Bantuk.
Dalam kepengurusan yang baru, dr H Sri Wahyudi Wiryodiharjo menjadi Ketua IDI Cabang Purbalingga, didampingi dr Absul Salam sebagai wakilnya. Jabatan sekretaris diduduki dr Jusi Febrianto dan dr Hj Retno Srihaswati. Sementara untuk bendahara I dijabat dr Dewanto MKes didampingi Bendahara II dr Nur Sulistiyati, SpM. (BNC/t)
“Kalau kita harus melakukan tindakan medis seperti operasi, jangan memaksa kalau memang pasien tidak mau. Kita harus menghargai keputusan pasien, apapun itu. Kalau pasien tak rela dioperasi, dan ternyata operasi mengalami kegagalan, maka kita sebagai dokter tetap kalah di pengadilan,” ujarnya saat mengisi sambutan dalam Pelantingan Pengurus IDI Cabang Purbalingga (Jateng) di Owabong Cottage, Sabtu (4/12).
Bantuk juga meminta para dokter tak hanya memposisikan diri sebagai tenaga medis yang mengobati pasien. Lebih jauh, kata dia, seorang dokter juga harus memiliki jiwa sosial dan semangat pengabdian sekaligus sebagai agent of change, agent of developement dan agent of treatment.
“Tanggal 20 Mei itu bukan saja sebagai Hari Kebangkitan Nasional, tapi sejak tahun 2008 juga diabadikan sebagai Hari Bhakti Dokter. Karena, Budi Utomo sebagai lokomotif gerakan nasional digagas pertama kali oleh para dokter lulusan STOVIA,” jelasnya.
Menelusuri sejarah perjuangan para dokter pada masa 1928-an itu, kata dia, seharusnya mampu menjadi pelajaran berharga bagi para dokter pada masa sekarang. Dokter selayaknya tidak hanya berorientasi komersial, tapi juga sosial. Bantuk berharap semua dokter bisa memahami UU Praktik Kedokteran No 29 Tahun 2004.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Drs H Heru Sudjatmoko MSi menyampaikan harapannya agar para dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Purbalingga mampu bersinergi dengan Pemkab Purbalingga dalam upaya menyukseskan pembangunan di bidang kesehatan. Karena menurut Bupati Heru, kesehatan selalu prioritas utama dalam program pembangunan di Purbalingga.
”Seperti pelaksanaan JPKM, saya mohon para dokter mendukung dengan sepenuh hati. Karena ini amanat UUD 1945, terlebih kita akan menyongsong Universal Coverage 2014 yang mana seluruh penduduk di dunia harus memiliki asuransi kesehatan,” jelasnya.
Tuan Rumah Raker VII IDI Jateng
Pelantikan Pengurus IDI Cabang Purbalingga yang disaksikan Bupati Drs H Heru Sudjatmoko MSi ini dirangkai dengan Rapat Kerja VII IDI Wilayah Jateng yang mana Purbalingga menjadi tuan rumahnya. Pelaksanaan Raker berlangsung dua hari, yakni Sabtu – Minggu 4-5 Desember 2010. Purbalingga ditunjuk menjadi tuan rumah karena IDI Cabang Purbalingga termasuk kelompok terbaik IDI Jateng.
”Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada pengurus IDI yang lalu. Saya berharap pengurus ini periode 2010-2013 yang terlantik hari ini, agar mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi yang telah diraih Purbalingga,” imbuh Bantuk.
Dalam kepengurusan yang baru, dr H Sri Wahyudi Wiryodiharjo menjadi Ketua IDI Cabang Purbalingga, didampingi dr Absul Salam sebagai wakilnya. Jabatan sekretaris diduduki dr Jusi Febrianto dan dr Hj Retno Srihaswati. Sementara untuk bendahara I dijabat dr Dewanto MKes didampingi Bendahara II dr Nur Sulistiyati, SpM. (BNC/t)
Similar topics
» Pasien Aborsi Teridentifikasi
» Jeritan Keluarga Pasien Gagal Ginjal
» Pasien Positif Flu Babi di RI Tambah 15 Orang
» Baca Tulis Tak Boleh Jadi Syarat
» E-KTP Hanya Boleh Difoto Kopi Sekali
» Jeritan Keluarga Pasien Gagal Ginjal
» Pasien Positif Flu Babi di RI Tambah 15 Orang
» Baca Tulis Tak Boleh Jadi Syarat
» E-KTP Hanya Boleh Difoto Kopi Sekali
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|