warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Jeritan Keluarga Pasien Gagal Ginjal

Go down

Jeritan Keluarga Pasien Gagal Ginjal Empty Jeritan Keluarga Pasien Gagal Ginjal

Post  tahenk Wed Feb 13, 2013 8:42 pm

CILACAP, SATELITPOST - Puluhan keluarga pasien penyakit gagal ginjal menyerbu kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, Selasa (12/2). Mereka menuntut diberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) agar dapat berobat gratis berupa cuci darah di rumah sakit.

Seorang keluarga pasien cuci darah, Mintaryo, warga Kelurahan Mertasinga RT 4 RW 8 Kecamatan Cilacap Utara mengatakan, anaknya Yuni Astuti (33) menderita gagal ginjal sejak setahun yang lalu. Setiap minggunya, harus melakukan cuci darah sebanyak dua kali.

Ketiadaan Jamkesmas, kata dia, membuat dirinya habis-habisan membiayai pengobatan anaknya. Padahal, sekali cuci darah dibutuhkan biaya Rp 900 ribu. “Saya ini hanya pensiunan PNS. Sangat berat sekali jika harus mengeluarkan uang terus untuk berobat. Saya harap dapat Jamkesmas agar bisa berobat gratis,” katanya.

Ia menambahkan, selama ini, keluarganya tidak memperoleh Jamkesmas. Sehingga harus terus mengeluarkan biaya setiap melakukan cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap. Menurutnya, setiap pasien yang cuci darah seharusnya mendapatkan Jamkesmas karena biayanya sangat tinggi.

Sementara itu, Tugiyat warga RT 5 RW 1 Desa Adiraja Kulon, Kecamatan Adipala mengatakan, dirinya sudah mendapatkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk pengobatan cuci darah istrinya. Namun keberadaan Jamkesda ternyata masih cukup memberatkan, karena pasien masih harus membayar separuh dari biaya pengobatan.

“Istri saya sudah satu setengah tahun cuci darah, jadi sudah terlalu banyak biaya yang harus dikeluarkan,” katanya.

Keluhan yang sama juga dialami Sutrisno, warga Desa Ujung Alang RT 3 RW 5 Kecamatan Kampung Laut. Meski keluarganya sudah mendapatkan Jamkesmas, namun masa berlaku kartunya akan berakhir pada 28 Februari mendatang. Namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda jika ia akan kembali mendapatkan Jamkesmas.

Ia menambahkan, meski mendapatkan Jamkesmas, namun perjalanan dari Kampung Laut menuju RSUD, diperlukan biaya minimal Rp 100 ribu setiap sekali jalan. “Untuk biaya perjalanan saja saya sudah sangat berat. Apalagi kalau ditambah biaya untuk cuci darah. Saya harap pemerintah kabupaten mendengar jeritan orang yang tidak mampu seperti saya,” katanya.

Koordinator keluarga pasien yang biasa melakukan cuci darah di RSUD Cilacap, Sri Martini mengatakan, ada 52 warga dari berbagai wilayah di Cilacap yang saat ini kelimpungan karena tidak memiliki Jamkesmas. Dari 52 pasien yang masih berobat aktif, hanya sebagian kecil saja yang memiliki Jamkesda dan Jamkesmas.

“Sudah ada dua pasien yang meninggal karena ketiadaan biaya. Makanya kita ramai-ramai datang ke pemda agar bisa mendapatkan Jamkesmas dari Kementerian Kesehatan,” katanya.

>>satelitpost
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik