Pedagang Bertahan di Jl MT Haryono
Halaman 1 dari 1
Pedagang Bertahan di Jl MT Haryono
suara merdeka
PURWOKERTO - Hari pertama pemindahan pedagang lantai bawah ke lantai dua Pasar wage, kemarin secara umum berjalan lancar. Pengendalian teknis persiapan pemindahan yang dimulai sejak Rabu sore hingga Kamis dinihari sesuai rencana. Mayoritas pedagang tertib menempati lapak barunya dan tempat-tempat kosong lain.
Akibat masih dihantui kekhawatiran tidak laku, puluhan pedagang lain memilih hijrah dan bertahan di trotoar sepanjang Jl MT Haryono dan Jl Penatusan II Kelurahan Purwokerto Wetan. Lokasi itu sekitar 100 meter di timur pasar induk tersebut.
Aktifitas jualan dan barang dagangan mereka sama dengan yang naik ke lantai dua, yakni rata-rata mulai pukul 02.00 dinihari hingga pagi pukul 9.00. Bedanya, kalau di Pasar Wage sampai siang tetap buka, sedangkan di lokasi hijrah hanya pagi hari mirip pasar tiban.
Sejumlah pedagang menuturkan mereka pilih keluar dari lingkungan pasar, karena kalau ikut naik belum memiliki surat izin penempatan (SIP), takut tidak laku, dan mendekatkan dengan pembeli yang tidak masuk ke dalam pasar.
’’Saya tidak ikut naik karena tidak memiliki kartu biru (daftar tunggu), sehingga milih buka dasaran di sini (trotoar MT Haryono),’’ kata Ny Lilis (32), pedagang bumbu asal Kalibagor kemarin. (G22,tio-17)
PURWOKERTO - Hari pertama pemindahan pedagang lantai bawah ke lantai dua Pasar wage, kemarin secara umum berjalan lancar. Pengendalian teknis persiapan pemindahan yang dimulai sejak Rabu sore hingga Kamis dinihari sesuai rencana. Mayoritas pedagang tertib menempati lapak barunya dan tempat-tempat kosong lain.
Akibat masih dihantui kekhawatiran tidak laku, puluhan pedagang lain memilih hijrah dan bertahan di trotoar sepanjang Jl MT Haryono dan Jl Penatusan II Kelurahan Purwokerto Wetan. Lokasi itu sekitar 100 meter di timur pasar induk tersebut.
Aktifitas jualan dan barang dagangan mereka sama dengan yang naik ke lantai dua, yakni rata-rata mulai pukul 02.00 dinihari hingga pagi pukul 9.00. Bedanya, kalau di Pasar Wage sampai siang tetap buka, sedangkan di lokasi hijrah hanya pagi hari mirip pasar tiban.
Sejumlah pedagang menuturkan mereka pilih keluar dari lingkungan pasar, karena kalau ikut naik belum memiliki surat izin penempatan (SIP), takut tidak laku, dan mendekatkan dengan pembeli yang tidak masuk ke dalam pasar.
’’Saya tidak ikut naik karena tidak memiliki kartu biru (daftar tunggu), sehingga milih buka dasaran di sini (trotoar MT Haryono),’’ kata Ny Lilis (32), pedagang bumbu asal Kalibagor kemarin. (G22,tio-17)
Similar topics
» Bertahan dari Gilasan Zaman
» 20 Mahasiswa Asal Cilacap - Bertahan di Mesir
» Harga Beras di Purwokerto Bertahan Tinggi
» Lansia Berjualan Nasi Aking Demi Bertahan Hidup
» Pedagang-Satpol PP Bentrok
» 20 Mahasiswa Asal Cilacap - Bertahan di Mesir
» Harga Beras di Purwokerto Bertahan Tinggi
» Lansia Berjualan Nasi Aking Demi Bertahan Hidup
» Pedagang-Satpol PP Bentrok
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|