Lagi, Pedagang-Satpol PP Bentrok
Halaman 1 dari 1
Lagi, Pedagang-Satpol PP Bentrok
* Pasar Wage Kembali Ditertibkan
PURWOKERTO - Penertiban kembali pedagang Pasar Wage Purwokerto Minggu dinihari kemarin diwarnai bentrok antara petugas gabungan dan tim advokasi/pendamping bersama sebagian pedagang yang masih berjualan di bawah
Beberapa tim advokasi gabungan dari berbagai elemen kampus dan masyarakat ada yang mengalami memar akibat terjatuh dan terkena pukulan saat aksi saling dorong dan rebutan sarana dagang. Bahkan, pentolan elemen Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Chika Vitria, sempat pingsan.
Kejadian bentrok dan aksi saling dorong berlangsung beberapa kali di lorong jalan pintu masuk utama dari bagian barat (sekitar tangga eskalotor). Sementara untuk pedagang di Jl Vihara dibiarkan, termasuk di sebagian Jl MT Haryono dan Jl Penatusan.
Saat penertiban mulai pukul 02.00, di Jalan Vihara, MT Haryono, dan Penatusan tidak ada pedagang yang berani berjualan dulu. Namun, menjelang pagi mulai pukul 05.00 sebagian mulai menggelar dagangan. Padahal, di lokasi tersebut masih dijaga aparat gabungan.
Berulangkali
Bentrok terjadi setelah proses negoisasi berulangkali tak membuahkan kesepakatan. Sejak dimulai penertiban hingga akhirnya pedagang mau naik mengangkut barang dagangannya dibantu petugas Satpol PP, keamaanan pasar dan polisi, negoisasi sampai lima kali.
"Kalau anda bersikeras bertahan itu namanya egois. Sesuai aturan di sini pedagang tidak boleh berada di lorong," tegas Kepala Pasar Wage, Lilik Gunawan.
Dari pantauan, dari lima kali negoisasi terjadi dua kali bentrok. Bentrok pertama pukul 3.08 dan kedua pukul 03.17. Setelah itu terjadi adu argumentasi. Karena tidak menemukan kata sepakat antara tim advokasi dan petugas, akhirnya masing-masing mengambil sikap. "Semua yang di sini butuh makan pak," kata Irfan.
Tim advokasi yang terdiri atas SRMI, FMN, LMND dan PMII dibantu sejumlah kelompok sipil tak terorganisasi lain memilih bertahan dengan membuat barikade. Bahkan, mereka yang dianggap di luar pedagang diminta mundur dari area tersebut.
"Tolong yang bukan pedagang silakan keluar dari pasar!" teriak aktivis SRMI, Chika.
Sedangkan petugas gabungan dimotori Satpol PP dan pihak pasar tetap meminta pedagang dan elemen pendamping untuk bersama-sama naik ke lantai dua.
Petugas kemudian mengambil sikap keras dengan cara menangkap semua pendamping dan dibawa ke lantai dua. Saat penangkapan dilakukan, terdengar teriakan histeris baik dari pedagang perempuan dan anggota tim advokasi.
Mereka menyindir sikap represif petugas dengan berbagai nyanyian seperti darah juang dan slogan sindiran. Untuk menyejukkan suasana, pendamping juga melantunkan shalawat badar serta aksi duduk tiarap.
Setelah tim advokasi diamankan dan dibawa ke lantai atas, pedagang yang tadinya masih bertahan di bawah mulai ''ciut nyali''.
Mereka akhirnya bersedia membawa dagangannya ke atas dibantu petugas. Namun saat terjadi bentrok sebagian dagangan milik pedagang yang berada di lorong bagian depan ikut rusak terinjak-injak. (G22,K10,ps-17) (suara merdeka)
PURWOKERTO - Penertiban kembali pedagang Pasar Wage Purwokerto Minggu dinihari kemarin diwarnai bentrok antara petugas gabungan dan tim advokasi/pendamping bersama sebagian pedagang yang masih berjualan di bawah
Beberapa tim advokasi gabungan dari berbagai elemen kampus dan masyarakat ada yang mengalami memar akibat terjatuh dan terkena pukulan saat aksi saling dorong dan rebutan sarana dagang. Bahkan, pentolan elemen Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Chika Vitria, sempat pingsan.
Kejadian bentrok dan aksi saling dorong berlangsung beberapa kali di lorong jalan pintu masuk utama dari bagian barat (sekitar tangga eskalotor). Sementara untuk pedagang di Jl Vihara dibiarkan, termasuk di sebagian Jl MT Haryono dan Jl Penatusan.
Saat penertiban mulai pukul 02.00, di Jalan Vihara, MT Haryono, dan Penatusan tidak ada pedagang yang berani berjualan dulu. Namun, menjelang pagi mulai pukul 05.00 sebagian mulai menggelar dagangan. Padahal, di lokasi tersebut masih dijaga aparat gabungan.
Berulangkali
Bentrok terjadi setelah proses negoisasi berulangkali tak membuahkan kesepakatan. Sejak dimulai penertiban hingga akhirnya pedagang mau naik mengangkut barang dagangannya dibantu petugas Satpol PP, keamaanan pasar dan polisi, negoisasi sampai lima kali.
"Kalau anda bersikeras bertahan itu namanya egois. Sesuai aturan di sini pedagang tidak boleh berada di lorong," tegas Kepala Pasar Wage, Lilik Gunawan.
Dari pantauan, dari lima kali negoisasi terjadi dua kali bentrok. Bentrok pertama pukul 3.08 dan kedua pukul 03.17. Setelah itu terjadi adu argumentasi. Karena tidak menemukan kata sepakat antara tim advokasi dan petugas, akhirnya masing-masing mengambil sikap. "Semua yang di sini butuh makan pak," kata Irfan.
Tim advokasi yang terdiri atas SRMI, FMN, LMND dan PMII dibantu sejumlah kelompok sipil tak terorganisasi lain memilih bertahan dengan membuat barikade. Bahkan, mereka yang dianggap di luar pedagang diminta mundur dari area tersebut.
"Tolong yang bukan pedagang silakan keluar dari pasar!" teriak aktivis SRMI, Chika.
Sedangkan petugas gabungan dimotori Satpol PP dan pihak pasar tetap meminta pedagang dan elemen pendamping untuk bersama-sama naik ke lantai dua.
Petugas kemudian mengambil sikap keras dengan cara menangkap semua pendamping dan dibawa ke lantai dua. Saat penangkapan dilakukan, terdengar teriakan histeris baik dari pedagang perempuan dan anggota tim advokasi.
Mereka menyindir sikap represif petugas dengan berbagai nyanyian seperti darah juang dan slogan sindiran. Untuk menyejukkan suasana, pendamping juga melantunkan shalawat badar serta aksi duduk tiarap.
Setelah tim advokasi diamankan dan dibawa ke lantai atas, pedagang yang tadinya masih bertahan di bawah mulai ''ciut nyali''.
Mereka akhirnya bersedia membawa dagangannya ke atas dibantu petugas. Namun saat terjadi bentrok sebagian dagangan milik pedagang yang berada di lorong bagian depan ikut rusak terinjak-injak. (G22,K10,ps-17) (suara merdeka)
Similar topics
» Pedagang-Satpol PP Bentrok
» Satpol PP kekurangan personel
» Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
» Gara-gara kerbau, warga dua desa nyaris bentrok
» Pedagang Bertahan di Jl MT Haryono
» Satpol PP kekurangan personel
» Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
» Gara-gara kerbau, warga dua desa nyaris bentrok
» Pedagang Bertahan di Jl MT Haryono
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|