Ritual Cowongan
Halaman 1 dari 1
Ritual Cowongan
*Gendu-gendu Rasa Nguri-uri Budaya Banyumas
PURWOKERTO- Cowongan adalah salah satu seni rakyat asli dari Banyumas yang kini masih dimainkan dan dipertontonkan kepada masyarakat luas oleh Padepokan Cowong Sewu. Tak heran jika cowongan dipilih sebagai salah satu seni yang ditampilkan dalam acara gendu-gendu rasa sekaligus deklarasi Gerakan Aku Cinta Banyumas yang diselenggarakan oleh LPP Unsoed bertempat di hal lembaga tersebut, kemarin (28/11).
Cowongan sejatinya merupakan ritual untuk memohon kepada tuhan agar segera datang hujan. Dasar itulah yang kemudian diceritakan oleh Padepokan Cowong Sewu di depan publik yang turut serta dalam kegiatan gendu-gendu rasa tersebut. Pimpinan Cowong Sewu, Titut Edy Purwanto, seperti biasanya dirinya memimpin rombongan menggelar pertunjukkan.
Kali ini, ritual dimulai dengan ucapan mantra memanggil bidadari. Bukan wanita cantik yang hadir, tetapi sosok iblis yang kemudian diusir oleh Titut dan beberapa temannya. Tak patah semangat, Titut kembali mengulang ritual tersebut dengan lebih khusu' melalui lagu-lagu khas yang ia ciptakan. Tak lama, seorang wanita yang kemudian disebut sebagai bidadari datang. Kedatangan sang bidadari ini lalu diiringi dengan turunnya hujan.
"Kami melakukannya agar Cowongan tak punah, ini bentuk dari sikap kami untuk berupaya terus nguri-nguri kabudayan (kebudayaan -red) Banyumasa," tutur pria asal Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas ini.
sumber: radarbanyumas
PURWOKERTO- Cowongan adalah salah satu seni rakyat asli dari Banyumas yang kini masih dimainkan dan dipertontonkan kepada masyarakat luas oleh Padepokan Cowong Sewu. Tak heran jika cowongan dipilih sebagai salah satu seni yang ditampilkan dalam acara gendu-gendu rasa sekaligus deklarasi Gerakan Aku Cinta Banyumas yang diselenggarakan oleh LPP Unsoed bertempat di hal lembaga tersebut, kemarin (28/11).
Cowongan sejatinya merupakan ritual untuk memohon kepada tuhan agar segera datang hujan. Dasar itulah yang kemudian diceritakan oleh Padepokan Cowong Sewu di depan publik yang turut serta dalam kegiatan gendu-gendu rasa tersebut. Pimpinan Cowong Sewu, Titut Edy Purwanto, seperti biasanya dirinya memimpin rombongan menggelar pertunjukkan.
Kali ini, ritual dimulai dengan ucapan mantra memanggil bidadari. Bukan wanita cantik yang hadir, tetapi sosok iblis yang kemudian diusir oleh Titut dan beberapa temannya. Tak patah semangat, Titut kembali mengulang ritual tersebut dengan lebih khusu' melalui lagu-lagu khas yang ia ciptakan. Tak lama, seorang wanita yang kemudian disebut sebagai bidadari datang. Kedatangan sang bidadari ini lalu diiringi dengan turunnya hujan.
"Kami melakukannya agar Cowongan tak punah, ini bentuk dari sikap kami untuk berupaya terus nguri-nguri kabudayan (kebudayaan -red) Banyumasa," tutur pria asal Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas ini.
sumber: radarbanyumas
Similar topics
» Segarkan Lagi Ritual Besanan
» Ritual Sedekah Bumi Digelar Paguyuban Songsong Yuwono
» Kerap Digelar Ritual di Makam 'Syekh', Warga Sidawas Resah
» Ratu Kidul Hadir Ditengah Ritual Labuhan Pantai Puncu Purworejo
» Ritual Sedekah Bumi Digelar Paguyuban Songsong Yuwono
» Kerap Digelar Ritual di Makam 'Syekh', Warga Sidawas Resah
» Ratu Kidul Hadir Ditengah Ritual Labuhan Pantai Puncu Purworejo
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|