Kibarkan Bintang Kejora, Lima Warga Ditangkap
Halaman 1 dari 1
Kibarkan Bintang Kejora, Lima Warga Ditangkap
TIMIKA - Aparat Kepolisian Resor Mimika, Papua, mengamankan lima warga Timika pascainsiden pengibaran bendera bintang kejora di Lapangan Timika Indah.
Lima warga yang diamankan pihak kepolisian itu yakni Larius Dolame (23) berstatus sebagai mahasiswa, Norbertus Timang karyawan PT Freeport Indonesia, Marel Magai, Elimaiseni, dan Marinus Pigai.
Informasi yang dihimpun wartawan di Timika, Kamis (1/12) menyebutkan bahwa saat ini lima warga Timika tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif sebagai saksi di Kepolisian Resor (Polsek) Mimika Baru.
Sementara itu Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Pol Drs Paulus Waterpauw, saat menemui massa di Lapangan Timika Indah, Kamis, menyatakan, kecewa dengan keputusan warga yang mengibarkan bendera bintang kejora.
Menurut Waterpauw, sejak awal aparat keamanan yang terdiri atas Polri dan TNI berupaya bersikap persuasif kepada warga yang hendak merayakan peringatan HUT ke-50 OPM dengan menggelar ibadah syukuran bersama.
Namun dalam kenyataan, momentum itu dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk mengibarkan bintang kejora.
Sejumlah warga meminta kepada aparat keamanan untuk membebaskan rekan mereka yang ditahan pascainsiden pengibaran bintang kejora di Lapangan Timika Indah.
Acara peringatan HUT ke-50 OPM di Lapangan Timika Indah, Mimika, Papua, Kamis, berakhir ricuh.
Kericuhan bermula saat sekelompok massa mengibarkan bendera bitang kejora di tengah-tengah Lapangan Timika Indah sekitar pukul 11.15 WIT. Bendera berukuran 1x2 meter itu sempat berkibar selama kurang lebih lima menit yang dipasang pada sebatang bambu setinggi sekitar 10 meter.
Tidak itu saja, dua orang pemuda juga berlarian keliling massa yang berkumpul di bawah tiang bendera bintang kejora lalu melambai-lambaikan berdera bintang kejora berukuran kecil 0,4x1 meter.
Melihat itu, aparat TNI dan Polri yang sedari awal sudah bersiaga dengan senjata lengkap di sekitar Lapangan Timika Indah lalu merangsek masuk ke tengah massa. Sebuah mobil baracuda milik Polres Mimika yang ditumpangi Waka Polres, Kompol Mada Indra Laksanta pertama kali masuk ke tengah kerumunan massa. Tak lama berselang, aparat TNI dari Yonif 754 Eme Neme Kangasi bersama anggota Brimob merangsek masuk ke tengah massa dan membubarkan massa secara paksa.
Aparat mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan ke udara membuat massa kocar-kacir menyelamatkan diri. Aparat juga berhasil menembak jatuh bendera yang dipasang massa lalu mengamankannya sebagai barang bukti.
Saat sedang mengamankan situasi di Lapangan Timika Indah, salah seorang anggota Brimob Detasemen B Polda Papua terkena lemparan batu di bagian keningnya hingga bersimbah darah.
Yang bersangkutan langsung dilarikan ke RSUD Mimika untuk mendapat perawatan.
Saat ini situasi keamanan di Kota Timika sudah kembali normal. (Ant/Yan)
sumber: krjogja.com
Lima warga yang diamankan pihak kepolisian itu yakni Larius Dolame (23) berstatus sebagai mahasiswa, Norbertus Timang karyawan PT Freeport Indonesia, Marel Magai, Elimaiseni, dan Marinus Pigai.
Informasi yang dihimpun wartawan di Timika, Kamis (1/12) menyebutkan bahwa saat ini lima warga Timika tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif sebagai saksi di Kepolisian Resor (Polsek) Mimika Baru.
Sementara itu Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Pol Drs Paulus Waterpauw, saat menemui massa di Lapangan Timika Indah, Kamis, menyatakan, kecewa dengan keputusan warga yang mengibarkan bendera bintang kejora.
Menurut Waterpauw, sejak awal aparat keamanan yang terdiri atas Polri dan TNI berupaya bersikap persuasif kepada warga yang hendak merayakan peringatan HUT ke-50 OPM dengan menggelar ibadah syukuran bersama.
Namun dalam kenyataan, momentum itu dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk mengibarkan bintang kejora.
Sejumlah warga meminta kepada aparat keamanan untuk membebaskan rekan mereka yang ditahan pascainsiden pengibaran bintang kejora di Lapangan Timika Indah.
Acara peringatan HUT ke-50 OPM di Lapangan Timika Indah, Mimika, Papua, Kamis, berakhir ricuh.
Kericuhan bermula saat sekelompok massa mengibarkan bendera bitang kejora di tengah-tengah Lapangan Timika Indah sekitar pukul 11.15 WIT. Bendera berukuran 1x2 meter itu sempat berkibar selama kurang lebih lima menit yang dipasang pada sebatang bambu setinggi sekitar 10 meter.
Tidak itu saja, dua orang pemuda juga berlarian keliling massa yang berkumpul di bawah tiang bendera bintang kejora lalu melambai-lambaikan berdera bintang kejora berukuran kecil 0,4x1 meter.
Melihat itu, aparat TNI dan Polri yang sedari awal sudah bersiaga dengan senjata lengkap di sekitar Lapangan Timika Indah lalu merangsek masuk ke tengah massa. Sebuah mobil baracuda milik Polres Mimika yang ditumpangi Waka Polres, Kompol Mada Indra Laksanta pertama kali masuk ke tengah kerumunan massa. Tak lama berselang, aparat TNI dari Yonif 754 Eme Neme Kangasi bersama anggota Brimob merangsek masuk ke tengah massa dan membubarkan massa secara paksa.
Aparat mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan ke udara membuat massa kocar-kacir menyelamatkan diri. Aparat juga berhasil menembak jatuh bendera yang dipasang massa lalu mengamankannya sebagai barang bukti.
Saat sedang mengamankan situasi di Lapangan Timika Indah, salah seorang anggota Brimob Detasemen B Polda Papua terkena lemparan batu di bagian keningnya hingga bersimbah darah.
Yang bersangkutan langsung dilarikan ke RSUD Mimika untuk mendapat perawatan.
Saat ini situasi keamanan di Kota Timika sudah kembali normal. (Ant/Yan)
sumber: krjogja.com
Similar topics
» Ular Sanca Pemakan Ternak Ditangkap Warga Desa Gunungwuled
» Google pun Ikut Kibarkan Merah Putih
» Sri Bintang: Kita Masih Terjajah
» PERWIRA COMET DRAGBIKE 2012, Chodok dan Hendra Jadi Bintang
» Penculik Siswi TK Ditangkap
» Google pun Ikut Kibarkan Merah Putih
» Sri Bintang: Kita Masih Terjajah
» PERWIRA COMET DRAGBIKE 2012, Chodok dan Hendra Jadi Bintang
» Penculik Siswi TK Ditangkap
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|