Sri Bintang: Kita Masih Terjajah
Halaman 1 dari 1
Sri Bintang: Kita Masih Terjajah
PURWOKERTO- Aksi penembakan massa Front Rakyat Anti Tambang di Bima Nusa Tenggara Barat dinilai sebagai bentuk penjajahan. Hal itu disampaikan tokoh politik yang juga aktivis pergerakan reformasi Sri Bintang Pamungkas, saat berorasi bersama massa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Perempatan Sri Ratu, Senin (26/12).
Menurutnya, insiden di Bima dan Mesuji menjadi salah satu indikasi pemerintahan tidak pro rakyat. Karena itu, lanjut dia, kepemimpinan yang demikian sudah tak memiliki legalitas lagi, sehingga tak patut didukung dan harus dibubarkan.
Ia mengatakan, rezim saat ini merupakan rezim tak bela rakyat, sebab dalam insiden itu aparat yang seharusnya melindungi dan mengayomi justru berbuat brutal. ''Kita belum merdeka! Bahkan, sekarang justru dijajah bangsa sendiri,'' kata pria yang pernah divonis bersalah karena dinilai melakukan penghinaan terhadap Presiden Soeharto itu.
Tindakan aparat tersebut menurut bapak enam anak itu, justru merupakan sikap anarkisme yang sesungguhnya. Selama ini tuduhan berbuat anarkis dan menciptakan chaos selalu ditujukan bagi aktivis.
"Kami hanya merobohkan pagar, tapi tentu hal itu sama sekali tak bisa dibandingkan dengan nyawa rakyat yang jadi korban,'' tuturnya.
Dalam aksi yang diikuti puluhan peserta itu, massa membakar keranda bergambar karikatur Presiden SBY dengan hidung panjang. Sebelum keranda dibakar, massa melakukan shalat gaib untuk mendoakan korban insiden di Bima NTB.(K17-17)
sumber: suaramerdeka.com
Menurutnya, insiden di Bima dan Mesuji menjadi salah satu indikasi pemerintahan tidak pro rakyat. Karena itu, lanjut dia, kepemimpinan yang demikian sudah tak memiliki legalitas lagi, sehingga tak patut didukung dan harus dibubarkan.
Ia mengatakan, rezim saat ini merupakan rezim tak bela rakyat, sebab dalam insiden itu aparat yang seharusnya melindungi dan mengayomi justru berbuat brutal. ''Kita belum merdeka! Bahkan, sekarang justru dijajah bangsa sendiri,'' kata pria yang pernah divonis bersalah karena dinilai melakukan penghinaan terhadap Presiden Soeharto itu.
Tindakan aparat tersebut menurut bapak enam anak itu, justru merupakan sikap anarkisme yang sesungguhnya. Selama ini tuduhan berbuat anarkis dan menciptakan chaos selalu ditujukan bagi aktivis.
"Kami hanya merobohkan pagar, tapi tentu hal itu sama sekali tak bisa dibandingkan dengan nyawa rakyat yang jadi korban,'' tuturnya.
Dalam aksi yang diikuti puluhan peserta itu, massa membakar keranda bergambar karikatur Presiden SBY dengan hidung panjang. Sebelum keranda dibakar, massa melakukan shalat gaib untuk mendoakan korban insiden di Bima NTB.(K17-17)
sumber: suaramerdeka.com
Similar topics
» Kibarkan Bintang Kejora, Lima Warga Ditangkap
» PERWIRA COMET DRAGBIKE 2012, Chodok dan Hendra Jadi Bintang
» 46 tewas, 42 masih tertimbun
» dr Angka Masih Berbahaya
» Bajing Loncat Masih Berkeliaran
» PERWIRA COMET DRAGBIKE 2012, Chodok dan Hendra Jadi Bintang
» 46 tewas, 42 masih tertimbun
» dr Angka Masih Berbahaya
» Bajing Loncat Masih Berkeliaran
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|