Wabup Sukento : Dalang Harus Kreatif dan Inovatif
Halaman 1 dari 1
Wabup Sukento : Dalang Harus Kreatif dan Inovatif
PURBALINGGA– Perkembangan seni pedalangan di Kabupaten Purbalingga mengundang keprihatinan orang nomor dua di Purbalingga. Wakil Bupati Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto MM menyayangkan terjadinya kemandegan kreatifitas para pelaku seni pedalangan di kota perwira.
Di Purbalingga, meski masih ada beberapa pagelaran wayang kulit yang pernah disaksikannya, namun bukan dilakukan oleh dalang lokal Purbalingga. Kebanyakan masyarakat lebih memilih dalang luar Purbalingga yang telah memiliki nilai komersial yang cukup tinggi.
“Para dalang harus berani berinovasi agar seni pedalangan yang adiluhung tetap memperoleh perhatian penonton. Utamanya para generasi muda,” katanya disela-sela kegiatan Temu Dalang dan Seniman yang digelar Selasa, (26/6) di Pendopo Cahyana.
Dia menuturkan, kurangnya minat masyarakat menyaksikan pagelaran wayang kulit karena pentas yang dilakukan masih berdasarkan pakem dengan alur cerita yang monoton. Waktu pementasan yang panjang hampir semalam suntuk, menurut Sukento, tak lagi cocok untuk kalangan masyarakat pekerja dengan kepadatan aktifitas yang tinggi.
“Pentas wayang kulit saat ini, harusnya menggunakan pola pakeliran padat. Waktunya dipersingkat, ceritanya dipadatkan, dengan tidak meninggalkan pakem atau alur cerita yang ada,” kata Wabup yang mengaku ingin terus mempelajari dunia perwayangan melalui buku maupun bergaul dengan tokoh-tokoh pedalangan di Purbalingga.
Tak hanya dari sisi dalangnya sebagai pemimpin pentas, inovasi juga harus dilakukan oleh seluruh pendukung pagelaran. “Bisa saja pentas wayang disisipi hiburan yang sesuai dengan selera kawula muda. Seperti penggabungan musik tradisional gending dengan musik modern organ tunggal. Intinya bagaimana agar wayang kulit menarik dinikmati semua kalangan,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan, potensi seni pedalangan di kabupaten Purbalingga cukup tinggi. Terbukti ada sedikitnya 80 dalang dan 45 waranggono yang hadir mengikuti Temu Dalang dan Seniman. Kegiatan itu, diisi dengan diskusi dan sarasehan yang dihadiri oleh tokoh budaya Purbalingga seperti mantan Sekretaris Daerah Drs Subeno MM, Ketua Dewan Kesenian Purbalingga, dan sejumlah tokoh senior pedalangan.
“Kami berkomitmen untuk terus melestarikan seni budaya Purbalingga sekaligus menumbuhkan persahabatan dari seluruh pelaku seni pedalangan,” kata Ketua Panitia H Harjono SE. (BNC/har)
#banyumasnews.com
Di Purbalingga, meski masih ada beberapa pagelaran wayang kulit yang pernah disaksikannya, namun bukan dilakukan oleh dalang lokal Purbalingga. Kebanyakan masyarakat lebih memilih dalang luar Purbalingga yang telah memiliki nilai komersial yang cukup tinggi.
“Para dalang harus berani berinovasi agar seni pedalangan yang adiluhung tetap memperoleh perhatian penonton. Utamanya para generasi muda,” katanya disela-sela kegiatan Temu Dalang dan Seniman yang digelar Selasa, (26/6) di Pendopo Cahyana.
Dia menuturkan, kurangnya minat masyarakat menyaksikan pagelaran wayang kulit karena pentas yang dilakukan masih berdasarkan pakem dengan alur cerita yang monoton. Waktu pementasan yang panjang hampir semalam suntuk, menurut Sukento, tak lagi cocok untuk kalangan masyarakat pekerja dengan kepadatan aktifitas yang tinggi.
“Pentas wayang kulit saat ini, harusnya menggunakan pola pakeliran padat. Waktunya dipersingkat, ceritanya dipadatkan, dengan tidak meninggalkan pakem atau alur cerita yang ada,” kata Wabup yang mengaku ingin terus mempelajari dunia perwayangan melalui buku maupun bergaul dengan tokoh-tokoh pedalangan di Purbalingga.
Tak hanya dari sisi dalangnya sebagai pemimpin pentas, inovasi juga harus dilakukan oleh seluruh pendukung pagelaran. “Bisa saja pentas wayang disisipi hiburan yang sesuai dengan selera kawula muda. Seperti penggabungan musik tradisional gending dengan musik modern organ tunggal. Intinya bagaimana agar wayang kulit menarik dinikmati semua kalangan,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan, potensi seni pedalangan di kabupaten Purbalingga cukup tinggi. Terbukti ada sedikitnya 80 dalang dan 45 waranggono yang hadir mengikuti Temu Dalang dan Seniman. Kegiatan itu, diisi dengan diskusi dan sarasehan yang dihadiri oleh tokoh budaya Purbalingga seperti mantan Sekretaris Daerah Drs Subeno MM, Ketua Dewan Kesenian Purbalingga, dan sejumlah tokoh senior pedalangan.
“Kami berkomitmen untuk terus melestarikan seni budaya Purbalingga sekaligus menumbuhkan persahabatan dari seluruh pelaku seni pedalangan,” kata Ketua Panitia H Harjono SE. (BNC/har)
#banyumasnews.com
Similar topics
» INFO WAYANG DALANG KI ENTHUS SUSMONO
» Galih Jawara Festival Dalang Cilik
» Wabup Tato Ngaku Tak Masalah
» Wabup Serahkan 9 RAPERDA kepada DPR
» Mulus, Hasil Sidak Wabup
» Galih Jawara Festival Dalang Cilik
» Wabup Tato Ngaku Tak Masalah
» Wabup Serahkan 9 RAPERDA kepada DPR
» Mulus, Hasil Sidak Wabup
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|