Sekolah Batalkan Ekstrakurikuler Ngidep
Halaman 1 dari 1
Sekolah Batalkan Ekstrakurikuler Ngidep
PURBALINGGA - SMP 3 Kutasari, akhirnya memutuskan untuk meniadakan ekstrakurikuler pembuatan bulu mata palsu atau idep. Sekolah itu juga menegaskan tak ada niat untuk mencetak siswa mereka sebagai buruh.
Kepala SMP 3 Kutasari, Sri Sutati mengatakan bahwa tujuan awal merancang ekstrakurikuler hanya untuk mengurangi jumlah siswa yang keluar. Tak ada niat untuk mengambil keuntungan apapun, termasuk secara finansial. ‘’Hanya sebatas itu,’’ kata Sri Sutati. Kemarin, dia dipanggil Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga, Ishkak dan Kabid Dikdas, Sardjono untuk memberikan penjelasan terkait dengan ekstrakurikuler yang memicu kontroversi itu.
Sri Sutati menjelaskan, sebenarnya ekskul itu sama sekali belum digelar atau baru sebatas wacana. Kegiatan yang pernah dilaksanakan, hanya pelatihan ngidep selama dua pekan, bagi siswa kelas 9 yang saat itu menanti pembuatan ijasah.
‘’Sampai hari ini belum pernah dilaksanakan, baru pelatihan,’’ kata dia. Sri Sutati menambahkan, uang hasil penjualan idep hasil pelatihan saat itu, Rp 219.200 juga sama sekali tak digunakan oleh sekolah.
SMP 3 Kutasari menilai keberadaan plasma idep yang menjamur di sekitar tempat tinggal siswa, telah memicu tingkat drop out yang tinggi di sekolah itu.
#suaramerdeka.com
Kepala SMP 3 Kutasari, Sri Sutati mengatakan bahwa tujuan awal merancang ekstrakurikuler hanya untuk mengurangi jumlah siswa yang keluar. Tak ada niat untuk mengambil keuntungan apapun, termasuk secara finansial. ‘’Hanya sebatas itu,’’ kata Sri Sutati. Kemarin, dia dipanggil Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga, Ishkak dan Kabid Dikdas, Sardjono untuk memberikan penjelasan terkait dengan ekstrakurikuler yang memicu kontroversi itu.
Sri Sutati menjelaskan, sebenarnya ekskul itu sama sekali belum digelar atau baru sebatas wacana. Kegiatan yang pernah dilaksanakan, hanya pelatihan ngidep selama dua pekan, bagi siswa kelas 9 yang saat itu menanti pembuatan ijasah.
‘’Sampai hari ini belum pernah dilaksanakan, baru pelatihan,’’ kata dia. Sri Sutati menambahkan, uang hasil penjualan idep hasil pelatihan saat itu, Rp 219.200 juga sama sekali tak digunakan oleh sekolah.
SMP 3 Kutasari menilai keberadaan plasma idep yang menjamur di sekitar tempat tinggal siswa, telah memicu tingkat drop out yang tinggi di sekolah itu.
#suaramerdeka.com
Similar topics
» Truk Bisa Masuk Tol Lagi, Organda Batalkan Mogok
» Langgar MOS, Sekolah Ditegur
» Dipertanyakan, Jualan Susu di Sekolah
» Sekolah Ini Wajibkan Lulusannya Bayar Rp 300 Ribu
» Ijazah Atlet Purwokerto Ditahan Sekolah
» Langgar MOS, Sekolah Ditegur
» Dipertanyakan, Jualan Susu di Sekolah
» Sekolah Ini Wajibkan Lulusannya Bayar Rp 300 Ribu
» Ijazah Atlet Purwokerto Ditahan Sekolah
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|