90% Irigasi Rusak Belum Tertangani
Halaman 1 dari 1
90% Irigasi Rusak Belum Tertangani
PURWOKERTO- Berdasar data Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas, 312 daerah irigasi (DI) atau sekitar 60 % dari 520 rusak.
Dari jumlah kerusakan tersebut, tahun ini pemerintah hanya mampu memperbaiki 31 DI atau hanya sejumlah 10 %, sehingga sisanya atau sekitar 90 % masih belum tertangani atau tersentuh perbaikan.
Menurut Kepala Bidang Irigasi Dinas SDABM Banyumas, Kresnawan Wahyu K, kemarin, kondisi geografis serta faktor usia berpengaruh besar terhadap kerusakan sejumlah DI tersebut.
”DI yang menjadi kewenangan Pemkab Banyumas 520 buah, jumlah itu merupakan jumlah yang ada. Baik yang sudah terdaftar di Kementerian PU maupun yang belum terdaftar. Adapun seluruh DI diperkirakan bisa mengairi 18.000 sampai 25.000 hektare sawah,” kata dia.
Terbatasnya anggaran, lagi-lagi disebut-sebut menjadi penyebab kecilnya prosentase jumlah perbaikan, dibanding dengan jumlah kerusakan yang ada.
Ia mengatakan, tahun ini perbaikan irigasi mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 8,659 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan untuk memperbaiki 31 DI yang rusak.
”Tahun ini perbaikan dilakukan di 31 DI yang tersebar di 12 Kecamatan, sementara pada 2012 proyeksi perbaikan akan dilakukan di 35 DI,” tuturnya.
Hama Wereng
Kerusakan irigasi bukannya tak berdampak. Petani asal Desa Cikawung, Heri Wigianto, mengatakan hingga saat ini kerusakan DI Duren yang mengaliri areal persawahan di Desa Banjaranyar dan Desa Cikawung, Kecamatan Pekuncen membuat pola tanam petani tidak pernah bisa serempak.
Akibatnya hal tersebut membuat perkembangan hama dan penyakit tanaman di areal persawahan di wilayah tersebut sulit dikendalikan.
”Kalau pengairan tidak lancar sama saja kita memelihara hama, karena pola tanam tidak akan bisa serempak,” katanya.
Heri yang juga perangkat Desa Cikawung mengatakan kerusakan irigasi tersebut sebenarnya sudah lama dikeluhkan petani. Meski telah dilaporkan ke dinas terkait, namun hingga kini belum mendapatkan penanganan perbaikan. Padahal, jumlah areal pemanfaat irigasi Duren tersebut sekitar 55 hektare.
Sementara itu dalam RAPBD 2012 ada alokasi sekitar Rp 9,2 miliar. (K17,sus,ruj-17)
sumber: suaramerdeka.com
Dari jumlah kerusakan tersebut, tahun ini pemerintah hanya mampu memperbaiki 31 DI atau hanya sejumlah 10 %, sehingga sisanya atau sekitar 90 % masih belum tertangani atau tersentuh perbaikan.
Menurut Kepala Bidang Irigasi Dinas SDABM Banyumas, Kresnawan Wahyu K, kemarin, kondisi geografis serta faktor usia berpengaruh besar terhadap kerusakan sejumlah DI tersebut.
”DI yang menjadi kewenangan Pemkab Banyumas 520 buah, jumlah itu merupakan jumlah yang ada. Baik yang sudah terdaftar di Kementerian PU maupun yang belum terdaftar. Adapun seluruh DI diperkirakan bisa mengairi 18.000 sampai 25.000 hektare sawah,” kata dia.
Terbatasnya anggaran, lagi-lagi disebut-sebut menjadi penyebab kecilnya prosentase jumlah perbaikan, dibanding dengan jumlah kerusakan yang ada.
Ia mengatakan, tahun ini perbaikan irigasi mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 8,659 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan untuk memperbaiki 31 DI yang rusak.
”Tahun ini perbaikan dilakukan di 31 DI yang tersebar di 12 Kecamatan, sementara pada 2012 proyeksi perbaikan akan dilakukan di 35 DI,” tuturnya.
Hama Wereng
Kerusakan irigasi bukannya tak berdampak. Petani asal Desa Cikawung, Heri Wigianto, mengatakan hingga saat ini kerusakan DI Duren yang mengaliri areal persawahan di Desa Banjaranyar dan Desa Cikawung, Kecamatan Pekuncen membuat pola tanam petani tidak pernah bisa serempak.
Akibatnya hal tersebut membuat perkembangan hama dan penyakit tanaman di areal persawahan di wilayah tersebut sulit dikendalikan.
”Kalau pengairan tidak lancar sama saja kita memelihara hama, karena pola tanam tidak akan bisa serempak,” katanya.
Heri yang juga perangkat Desa Cikawung mengatakan kerusakan irigasi tersebut sebenarnya sudah lama dikeluhkan petani. Meski telah dilaporkan ke dinas terkait, namun hingga kini belum mendapatkan penanganan perbaikan. Padahal, jumlah areal pemanfaat irigasi Duren tersebut sekitar 55 hektare.
Sementara itu dalam RAPBD 2012 ada alokasi sekitar Rp 9,2 miliar. (K17,sus,ruj-17)
sumber: suaramerdeka.com
Similar topics
» Jalan Provinsi yang Rusak Belum Tertangani
» Irigasi Rusak, Pasokan Air Berkurang
» Jaringan Irigasi di Purbalingga Siap Diperbaiki
» Hulu Sungai Luk Ulo Rusak
» Irigasi Rusak, Pasokan Air Berkurang
» Jaringan Irigasi di Purbalingga Siap Diperbaiki
» Hulu Sungai Luk Ulo Rusak
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik