Menengok MIM Penaruban, Masih Anak-anak, Mampu Membuat Robot
Halaman 1 dari 1
Menengok MIM Penaruban, Masih Anak-anak, Mampu Membuat Robot
PURBALINGGA – Suasana MI Muhammadiyah Penaruban di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, terlihat semarak. Para siswa berdesak-desakan di depan sebuah meja putih berukuran 3X1,5 meter. Pandangan mereka terpusat pada satu benda, robot.
Robot itu tidak berbentuk manusia melainkan mirip kendaraan roda empat. Ukurannya 20X15 cm. Di bagian belakang berdiri sebuah PCB (printed circuit board) elektronika, sedangkan di bagian depan ada kotak plastik berisi air. Robot itu berjalan mengikuti jalur yang sudah dibuat.
Adalah Irwan Sanjaya siswa kelas 3, Prayoga kelas 4, Lukmanul Hakim dan Nurcholis siswa kelas 5 yang telah membuat robot itu. Dengan dipandu guru pembimbing Idha Muamar, keempat anak itu bisa menyelesaikan pembuatan robot penyemprot tanaman.
Mengingat masih anak-anak, robot pertama karya mereka itu masih terbilang sederhana. Meski demikian ada poin plus, karena robot itu sebagian bahannya adalah limbah. Antara lain tempat air dibuat dari bekas stoples plastik, roda depan dari rol tape compo.
Kemudian pompa penyemprot dari bekas penyemprot kaca mobil, serta optik sensor dari optik VCD bekas. ‘’Biaya pembuatan Rp 600.000, dan lama pembuatan sekitar dua bulan. Kami akan membuat robot lagi, yakni robot pengintai dan robot penghapus papan tulis,’’ kata Idha Muamar.
Dia menjelaskan, ide pembuatan robot itu dari dia. Dia kemudian dibantu para siswa yang ikut ekstrakurikuler robotik untuk menyelesaikan. Secara umum prinsip kerja jalannya robot ini sama dengan robot line follower, yakni robot berjalan mengikuti track dari lakban hitam.
Sesampai di pot bunga yang juga ditempeli lakban hitam, robot langsung menyemprotkan air selama beberapa detik. Untuk menggerakkan di jalurnya dibutuhkan tenaga batere tiga volt, sedangkan untuk penyemprot air dibutuhkan daya batere sembilan volt.
Salah seorang siswa, Nurcholis, mengaku bangga bisa ikut membuat robot itu. ‘’Saya senang dan bangga akhirnya pembuatan robot ini bisa selesai. Ini pengalaman baru bagi saya dan teman-teman. Setelah jadi tertarik untuk membuat robot yang lain,’’ katanya.
Kepala MIM, Siti Nurlaely, menuturkan kegiatan launching ekstra robotik itu terkait dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Momen itu menjadi penting agar MIM Penaruban bangkit menjadi MI unggulan di Purbalingga, sebab ekstra robotik adalah ekstra unggulan di sekolahnya.
‘’Kami bangga dengan hasil karya siswa dibantu guru. Apalagi sebagian bahannya menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Jadi robot ini ikut peduli lingkungan, sekaligus ramah lingkungan,’’ ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri Kades Penaruban, Sujud.(Arief Nugroho- 17)
#suaramerdeka.com
Robot itu tidak berbentuk manusia melainkan mirip kendaraan roda empat. Ukurannya 20X15 cm. Di bagian belakang berdiri sebuah PCB (printed circuit board) elektronika, sedangkan di bagian depan ada kotak plastik berisi air. Robot itu berjalan mengikuti jalur yang sudah dibuat.
Adalah Irwan Sanjaya siswa kelas 3, Prayoga kelas 4, Lukmanul Hakim dan Nurcholis siswa kelas 5 yang telah membuat robot itu. Dengan dipandu guru pembimbing Idha Muamar, keempat anak itu bisa menyelesaikan pembuatan robot penyemprot tanaman.
Mengingat masih anak-anak, robot pertama karya mereka itu masih terbilang sederhana. Meski demikian ada poin plus, karena robot itu sebagian bahannya adalah limbah. Antara lain tempat air dibuat dari bekas stoples plastik, roda depan dari rol tape compo.
Kemudian pompa penyemprot dari bekas penyemprot kaca mobil, serta optik sensor dari optik VCD bekas. ‘’Biaya pembuatan Rp 600.000, dan lama pembuatan sekitar dua bulan. Kami akan membuat robot lagi, yakni robot pengintai dan robot penghapus papan tulis,’’ kata Idha Muamar.
Dia menjelaskan, ide pembuatan robot itu dari dia. Dia kemudian dibantu para siswa yang ikut ekstrakurikuler robotik untuk menyelesaikan. Secara umum prinsip kerja jalannya robot ini sama dengan robot line follower, yakni robot berjalan mengikuti track dari lakban hitam.
Sesampai di pot bunga yang juga ditempeli lakban hitam, robot langsung menyemprotkan air selama beberapa detik. Untuk menggerakkan di jalurnya dibutuhkan tenaga batere tiga volt, sedangkan untuk penyemprot air dibutuhkan daya batere sembilan volt.
Salah seorang siswa, Nurcholis, mengaku bangga bisa ikut membuat robot itu. ‘’Saya senang dan bangga akhirnya pembuatan robot ini bisa selesai. Ini pengalaman baru bagi saya dan teman-teman. Setelah jadi tertarik untuk membuat robot yang lain,’’ katanya.
Kepala MIM, Siti Nurlaely, menuturkan kegiatan launching ekstra robotik itu terkait dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Momen itu menjadi penting agar MIM Penaruban bangkit menjadi MI unggulan di Purbalingga, sebab ekstra robotik adalah ekstra unggulan di sekolahnya.
‘’Kami bangga dengan hasil karya siswa dibantu guru. Apalagi sebagian bahannya menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai. Jadi robot ini ikut peduli lingkungan, sekaligus ramah lingkungan,’’ ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri Kades Penaruban, Sujud.(Arief Nugroho- 17)
#suaramerdeka.com
Similar topics
» Selamat Jalan Sang Maestro Lagu Anak-anak
» Eksploitasi, Pelibatan Anak saat Mengemis
» Ketegaran Seorang Anak Yatim Piatu
» Astaga, Anak SD Lakukan Tindak Asusila
» Hamili Anak Kandung Divonis 8 Tahun
» Eksploitasi, Pelibatan Anak saat Mengemis
» Ketegaran Seorang Anak Yatim Piatu
» Astaga, Anak SD Lakukan Tindak Asusila
» Hamili Anak Kandung Divonis 8 Tahun
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|