warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

RFCC Serap 8.000 Tenaga Kerja

Go down

RFCC Serap 8.000 Tenaga Kerja Empty RFCC Serap 8.000 Tenaga Kerja

Post  tahenk Fri Dec 30, 2011 8:15 pm

CILACAP-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi meresmikan pembangunan Resid Fluid Catalytic Cracking Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. Peresmian ini dilaksanakan kemarin di lapangan Pertamina Lomanis Cilacap. SBY didampingi sejumlah menteri diantaranya menteri BUMN, Dahlan Iskan, Menteri ESDM, Jero Wacik dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam sambutannya menyatakan proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi BBM khususnya bahan bakar ber-oktan tinggi dan memiliki kualitas yang lebih tinggi (EURO IV Spec). Tujuan lain untuk memperbaiki margin kilang RU IV Cilacap secara keseluruhan.

Ia mengatakan guna merealisasikan proyek itu pihaknya telah menginventasikan dana sebesar Rp 1,4 milyar dolar Amerika. Bila sudah beroperasi diharapkan mampu meningkatkan volume produksi gasoline sebesar 1,9 juta kiloliter per tahun, tambahan produksi LPG 352 ribu ton per tahu dan propylene yang merupakan bahan baku petrokimia industri plastik sebesar 142 ribu ton per tahun.

Karen mengatakan, keberadaan proyek ini diharapkan mendorong perekonomian masyarakat Cilacap. Sebab proyek ini diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja antara 6.000 hingga 8.000 tenaga kerja. Begitupula penggunaan kandungan lokal mencapai 38 persen dari nilai EPC atau setara dengan 320 Juta Dollar. "Keberadaan proyek ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat sekaligus industri manufaktur dalam negeri," ujarnya.

Mengenai jangka waktu pelaksanaan konstruksi proyek RFCC ini, berdasarkan kontrak adalah 36 bulan atau beroperasi secara komersial pada kwartal ke empat tahun 2014. “Tapi Pertamina akan mendorong EPC Contractor untuk melakukan stretching sehingga seluruh proyek bisa beroperasi secara komersil pada kwartal ketiga tahun 2014,” tegas Karen.

Dalam sambutannya Presiden SBY menyampaikan, bahwa Indonesia harus berkontribusi untuk meningkatkan energinya. Sehingga kebutuhan energi masyarakat Indonesia akan terpenuhi. "Bila terpenuhi maka harga energi tidak akan meningkat dan tetap pada kisaran terjangkau masyarakat. Bila harga energi terus membumbung tinggi pada akhirnya masyarakat yang akan kesulitan," jelasnya.

Namun demikian, lanjut SBY, keberadaan energi di Indoneisa tidak lepas pula dari pengaruh global. Salah satu upaya mengatasi kenaikan harga BBM dunia, pengurangan subsidi namun tidak menaikan harga BBM dipasaran adalah dengan mengendalikan volume dilapangan. Sehingga subsidi yang diberikan tepat sasaran.

Selain peresmian proyek RFCC Pertamina RU IV Cilacap, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga meresmikan beroperasinya tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru di Pulau Jawa. Ketiga pembangkit baru tersebut adalah PLTU 1 Banten-Suralaya 1x625 Mega Watt (MW), PLTU 3 Banten–Lontar unit 1 kapasitas 1x315 MW dan PLTU Tanjung Jati B ekspansi unit 3 kapasitas 1x660 MW.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyampaikan laporan dari lokasi PLTU 1 Banten–Suralaya kepada Presiden dan rombongan yang berada di Cilacap melalui fasilitas video conference.

Menurut Pamudji, tujuan ketiga pembangkit tersebut dibangun adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya di Jawa-Bali yang meningkat pesat. Pengoperasian tiga PLTU tersebut akan secara signifikan menambah pasokan listrik ke sistem interkoneksi Jawa Bali, sehingga meningkatkan kualitas dan keandalan sistem.

"Saat ini beban puncak rata-rata di sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai sekitar 19.700 MW. Dengan beroperasinya tiga pembangkit ini maka sampai akhir tahun 2011 daya mampu di sistem Jawa Bali menjadi 23.000 MW," jelas Pamudji.

Ditambahkan, dua PLTU yakni Banten-Suralaya 1x625 Mega Watt (MW) dan PLTU 3 Banten–Lontar unit 1 kapasitas 1x315 MW adalah bagian dari proyek percepatan (fast track program/FTP) 10.000 MW tahap 1. Sedangkan PLTU Tanjung Jati B ekspansi unit 3 dan Unit 4 merupakan pembangkit dengan skema independent power producer/IPI atau swasta.

Disamping itu, tambah Pamudi, pembangunan PLTU ini juga merupakan upaya diversifikasi pembangkit non BBM. Biaya pokok penyediaan listrik menjadi lebih murah yang pada akhirnya akan mengurangi subsidi listrik.
"Dengan menggunakan batubara sebagai bahan bakar, ketiga PLTU akan secara signifikan menghemat biaya bahan bakar sebesar Rp19,9 triliun per tahun, jika dibanding dengan menggunakan bahan bakar minyak," jelasnya.

Ditambahkan Pamudji, pelaksanaan proyek-proyek tersebut secara maksimal menggunakan tenaga lokal setempat. "Pada saat ketiga proyek berlangsung telah menyerap tenaga kerja lebih dari 15.000 orang tenaga kerja lokal," pungkasnya.

Sementara itu kedatangan SBY ke Cilacap kemarin disambut aksi demontrasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banyumas dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cilacap. Namun, mereka dibubarkan paksa oleh sekelompok orang bertubuh kekar dan bertatto yang mengatasnamakan warga Cilacap. Karena kejadian tersebut puluhan mashasiswa diamankan Polres Cilacap.

Peristiwa ini terjadi saat puluhan aktivis IMM dan PMII yang mengatasnamakan aliansi Pemuda Berdaulat menggelar orasi di Bundaran Alun-alun Cilacap sekitar pukul 10.00. Mahasiswa ini menuntut agar pemerintah SBY-Budiono melakukan nasionalisasi terhadap aset-aset negara mulai dari blok penambangan hingga blok hutan, peningkatan anggaran pendidikan dan peningkatan pelayanan di bidang kesehatan.

Saat itu polisi meminta mahasiswa bergeser ke Barat agar tidak mengganggu rombongan presiden. Namun mahasiswa bersikukuh menggelar aksi di tempat tersebut. Saat koordinator aksi Irfan Agam Pratama sedang bernegosiasi dengan Kapolres Cilacap, AKBP Rudi Darmoko, tiba-tiba datang sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Cilacap. Mereka meminta pengunjukrasa bubar. Namun karena mahasiswa bersikukuh, warga yang bertubuh kekar dan beberapa di antaranya bertato ini berupaya membubarkan mahasiswa sehingga aksi dorong pun tidak dapat dihindarkan.

Karena kondisi kian ricuh polisi dari Polres Cilacap kemudian mengamankan puluhan mahasiswa itu ke Mapolres Cilacap. (yud/jpnn/tom/acd)


sumber: radar banyumas
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik