Jateng Butuh 20 Ribu Tenaga Kerja
Halaman 1 dari 1
Jateng Butuh 20 Ribu Tenaga Kerja
PURBALINGGA - Sejumlah perusahaan di Jawa Tengah saat ini membutuhkan 20.000 tenaga kerja. Namun jumlah calon tenaga kerja yang difasilitasi Balai Pengembangan (BP) SDM pada Dinperindag Provinsi Jateng pada tahun ini hanya 10 ribu orang.
"Ini merupakan program penanggulangan penganggguran masyarakat Jateng. Kami memfasilitasi masyarakat Jateng yang berminat bekerja di perusahaan garmen di Jateng. Mereka akan kami latih selama tiga minggu di Semarang," kata fasilitator BPSDM Dinperindagkop Jateng Heri Prabowo.
Dia mengatakan hal itu di sela-sela sosialisasi program tersebut di aula SMK Muhammadiyah Bobotsari, Selasa (3/4). Sosialisasi diikuti seluruh siswa kelas XII sekolah tersebut yang sebentar lagi akan lulus. Sosialisasi disampaikan ketua tim fasilitator BPSDM Hartini.
Heri menambahkan, pihaknya menyiapkan asrama bagi peminat program itu. Selain itu juga disiapkan pula peralatan pelatihan, makan sehari tiga kali, dan disediakan poliklinik jika ada peserta pelatihan yang sakit. Setelah pelatihan tiga minggu, peserta ditempatkan kerja.
"Kami sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan garmen di Semarang, Kabupaten Semarang, Boyolali dan Sragen. Perusahaan ini sudah menerapkan UMK, upah lembur sesuai ketentuan, dan ikut jamsostek. Setelah mereka bekerja, baru kami mengeluarkan sertifikat," jelasnya. (Arief Noegroho / CN26 / JBSM )
#suaramerdeka.com
"Ini merupakan program penanggulangan penganggguran masyarakat Jateng. Kami memfasilitasi masyarakat Jateng yang berminat bekerja di perusahaan garmen di Jateng. Mereka akan kami latih selama tiga minggu di Semarang," kata fasilitator BPSDM Dinperindagkop Jateng Heri Prabowo.
Dia mengatakan hal itu di sela-sela sosialisasi program tersebut di aula SMK Muhammadiyah Bobotsari, Selasa (3/4). Sosialisasi diikuti seluruh siswa kelas XII sekolah tersebut yang sebentar lagi akan lulus. Sosialisasi disampaikan ketua tim fasilitator BPSDM Hartini.
Heri menambahkan, pihaknya menyiapkan asrama bagi peminat program itu. Selain itu juga disiapkan pula peralatan pelatihan, makan sehari tiga kali, dan disediakan poliklinik jika ada peserta pelatihan yang sakit. Setelah pelatihan tiga minggu, peserta ditempatkan kerja.
"Kami sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan garmen di Semarang, Kabupaten Semarang, Boyolali dan Sragen. Perusahaan ini sudah menerapkan UMK, upah lembur sesuai ketentuan, dan ikut jamsostek. Setelah mereka bekerja, baru kami mengeluarkan sertifikat," jelasnya. (Arief Noegroho / CN26 / JBSM )
#suaramerdeka.com
Similar topics
» RFCC Serap 8.000 Tenaga Kerja
» Mempekerjakan 10 Tenaga Kerja, Harus Ikut Jamsostek
» Jateng Butuh 3.000 Apoteker
» SKPD Dilarang Mengangkat Tenaga Honorer
» Kekurangan Tenaga Terampil, Produk KUB Tersendat
» Mempekerjakan 10 Tenaga Kerja, Harus Ikut Jamsostek
» Jateng Butuh 3.000 Apoteker
» SKPD Dilarang Mengangkat Tenaga Honorer
» Kekurangan Tenaga Terampil, Produk KUB Tersendat
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|