warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Ekspor Pasir Besi Dihentikan Total

Go down

Ekspor Pasir Besi Dihentikan Total Empty Ekspor Pasir Besi Dihentikan Total

Post  tahenk Sun Mar 18, 2012 12:58 am

CILACAP- Kinerja ekspor Cila­cap terancam turun drastis seiring program hilirisasi komoditi primer nasional terutama sektor pertam­bangan. Ekspor pasir besi Cilacap ke China dipastikan akan dihentikan total, menyusul terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 7 Tahun 2012 yang melarang pengusaha mineral menjual biji (raw material atau ore) mineral ke luar negeri. Peraturan tersebut berlaku per Mei 2012 mendatang.

’’Secara signifikan daya ekspor pertambangan akan melemah, me­nyu­­sul adanya pelarangan ekspor ba­rang setengah jadi keluar negeri. Bu­kan tidak mungkin penambangan yang dilakukan selama ini pun akan berhenti setelah kebijakan tersebut berlaku,’’ ungkap Kabid Pertam­bang­an, Dinas Bina Marga SDA ES­DM, Banu Nugroho, baru-baru ini.

Diterangkan, kelak semua jenis komoditas tambang mineral logam harus diolah dan dimurnikan sesuai batasan minimum pengolahan dan pemurnian di pabrik pengolahan dan pemurnian bahan tambang (smelter).

Jadi tidak lagi seperti yang dilakukan selama ini, selesai dikeruk langsung dimuat ke tongkang dan dibawa ke luar negeri.

Diutarakan, dengan efektifnya peraturan itu, para pengusaha tambang khususnya pasir besi harus menyiapkan smelter untuk mengolah pasir besi sebelum dikirim. Sementara untuk mendirikan pengolahan hasil tambang itu bisa dilakukan sendiri atau dengan cara bersama-sama.

’’Memang membutuhkan modal besar, mengingat teknologi yang digunakan pun cukup mahal. Untuk sementara ini smelter baru ada di Kulonprogo. Itu pun belum jadi dan beroperasional,’’ terangnya.

Amanat Peraturan

Pihaknya, lanjut Banu, tidak bisa berbuat banyak karena merupakan amanat peraturan yang ada. Sebe­narnya peraturan tersebut cukup mendadak, karena sebelumnya peningkatan barang tambang ekspor menjadi setengah jadi baru akan dilakukan mulai 2014 mendatang.

Situasi dipicu lantaran bahan mineral tambang berupa biji besi mengalami kenaikan ekspor spektakuler di seluruh Indonesia. Pada 2011 lalu ekspor biji mineral tambang tersebut naik 700-800 persen.

’’Secara nasional ekspor terus menanjak dari tahun ke tahun. Kalau dibiarkan terus menerus maka akan mengancam ketersediaan bahan tambang yang ada,’’ imbuhnya.

Di Cilacap diperkirakan pasir besi akan habis dalam tempo waktu tiga tahun lagi. Untuk menengahi persoalan tersebut, Pemkab menganjurkan kepada penambang untuk sementara waktu menimbun bahan tambang yang ada sambil menunggu pembangunan smelter di Kulon­progo selesai.

Jika tidak, pengusaha bisa meng­alihkan penjualan pasir besi ke pasar dalam negeri, salah satunya yakni industri semen. (H59-17)

sumber: suaramerdeka.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik