Erosi Ancam Monumen Jensoed

tahenk Thu Mar 03, 2011 8:17 pm

SUARA MERDEKA

PURWOKERTO - Erosi yang terjadi pada tebing Sungai Logawa mengancam keberadaan Monumen Jenderal Soedirman Karanglewas Banyumas.
Pasalnya, tebing sebelah barat Kompleks Monumen Jenderal Soedirman telah longsor tergerus erosi Sungai Logawa. Panjang tebing yang mengalami longsor akibat erosi sekitar 16 meter, dengan ketinggian sekitar tiga setengah meter.

Namun demikian, erosi tersebut kini sudah mendapat penanganan dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas. Ditemui di lokasi, petugas pengawas proyek dari Dinas SDABM, Sugeng, menuturkan longsor tersebut terjadi karena gerusan air sungai yang menghantam tebing sisi timur sungai tersebut, Senin kemarin.

"Kondisi ini terjadi karena besi penahan arus di sisi timur sungai jebol, sebab ada beberapa bagian besi penahan yang hilang dicuri," ungkapnya.

Ia mengatakan penanganan titik yang mengalami longsor karena erosi, dilakukan dengan penguatan tebing. Metode tersebut dipilih karena kondisi tanah di sekitar lokasi kebanyakan merupakan tanah uruk. Kondisi tanah yang demikian cenderung kurang kuat, sehingga tak cukup apabila hanya ditangani dengan bronjong batu. "Perbaikan sudah dilakukan sekitar seminggu lalu, dan ditargetkan selesai dalam empat bulan mendatang," kata dia.
Bisa Ambrol Ia menuturkan selain mengalami erosi, penahan tebing sepanjang 80 meter kondisinya juga cukup mengkhawatirkan, karena retak di beberapa bagian. Hal tersebut dikhawatirkan bisa ambrol saat diterjang arus besar. Maka dari itu, selain perbaikan di titik yang mengalami longsor, juga dilakukan pada tebing penahan arus yang retak.

Selain karena jebolnya besi penahan arus, di sekitar lokasi erosi juga terdapat delta. Akibat adanya delta tersebut aliran air terbelah menjadi dua arah, yaitu ke kanan dan kiri sungai. Hal itu, menurut sugeng, juga turut memiliki andil terjadinya erosi di tebing Sungai Logawa. Kepala Dinas SDABM Banyumas, Mayangkoro, menuturkan perbaikan tebing yang longsor juga akan dibarengi dengan pembuatan beton penahan arus. Disamping itu juga akan dibangun pengarah arus untuk mengalirkan air agar tak mengarah ke tebing sungai.(K17-17)